Sunday, August 14, 2016

Larangan Mengungkit-ungkit Pemberian

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 264: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir." [QS. Al-Baqarah ayat 264].
Larangan Mengungkit-ungkit Pemberian

Dalam bersedekah atau memberikan sesuatu kita dianjurkan untuk ikhlas dalam memberikannya. Karena dengan keikhlasan itulah sedekah yang kita berikan akan diterima oleh Allah SWT dan kita akan diberikan pahala oleh Allah.

Oleh karena itu, jika kita sudah ikhlas dalam memberikan sedekah maka kita tidak boleh mengungkit-ungkitnya lagi. Mengungkit-ungkit pemberian yaitu ketika seseorang sudah memberikan sesuatu kepada orang lain, kemudian pada suatu saat si pemberi merasa jengkel kepada orang yang diberi dan kemudian dia megungkit-ungkit lagi pemberiannya itu dengan harapan orang diberi menjadi sadar bahwa ia pernah berhutang budi kepadanya.

Mengungkit-ungkit pemberian adalah perbuatan tercela, selain itu mengungkit-ungkit pemberian juga dapat memberikan bahaya bagi kita dan juga pahala yang kita dapatkan dari memberi itu akan hilang terhapus.

Allah memberikan perumpamaan bahwa pahala yang didapatkan oleh orang yang seperti itu seperti batu licin yang diatasnya ada tanah, lalu hujan menyapunya hingga bersih. Begitu pula pahala orang yang sedekah, tetapi ia mengungkit-ungkitnya lagi, maka pahala yang didapatkan akan hilang begitu saja dan apa yang ia lakukan hanya sia-sia belaka.

Mengungkit-ungkit pemberian dan menyakiti perasaan yang menerima dapat menghilangkan hikmah dari sedekah, dan perbuatan tersebut adalah perbuatan tercela. Allah mengutuk orang yang seperti itu, dan siksa yang pedih akan menanti mereka di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:

"Ada tiga golongan di hari kiamat dimana Allah tidak berbicara, tidak melihat dan tidak pula mensucikan mereka dan bahkan bagi mereka siksa yang pedih, yakni orang yang melabuhkan sarungnya hingga telapak kaki, orang yang mengungkit-ungkit pemberiannya dan orang yang menawarkan dagangannya dengan sumpah palsu." [HR. Muslim]

Hadits diatas menjelaskan bahwa orang yang suka mengungkit-ungkit pemberian akan mendapatkan hal yang sangat mengerikan diakhirat kelak. Allah tidak akan berbicara kepada mereka apalagi menyucikan mereka, dan yang lebih parah adalah mereka akan langsung mendapatkan siksa yang pedih. Na'udzubillah min dzalik.

Orang-orang seperti itu tidak akan dapat masuk surga, meskipun ia adalah ahli ibadah dan sedekah, tapi jika ia suka mengungkit-ungkitnya maka sia-sia saja apa yang dia kerjakan itu.

Selain itu, akibat dari mengungkit pemberian adalah dapat menimbulkan permusuhan antar manusia. Karena dengan mengungkit-ungkit pemberian dengan menyakiti si penerima maka si penerima akan merasa direndahkan.

Oleh karena itu, dalam memberi harus dengan hati yang ikhlas karena Allah, dengan seperti itu maka kita akan terhindar dari bahaya-bahaya yang dapat menjerumuskan kita ke neraka.

No comments:

Post a Comment