Sunday, August 14, 2016

Kisah Nabi Sulaiman dan Semut

Suatu kali Nabi Sulaiman dan Semut berdialog. Dalam dialog itu Nabi Sulaiman minta nasehat pada semut. "Berilah saya nasehat" pinta Nabi Sulaiman kepada semut.
"Tahukah engkau mengapa ayahmu di panggil Daud" kata semut.
"Tidak".
"Sebab, dia penyembuh luka hatinya.
"Tahukah kau mengapa engkau di panggil sulaiman?" "Tidak" jawab Nabi Sulaiman lagi.

"Sebab,cara berpikirmu benar sesuai dengan
hatimu yang bersih yang di berikan Allah SWT
kepadamu. Engkau akan bertemu ayahmu nanti."
Setelah itu semut berkata, "Tahukah engkau
mengapa Allah menundukkan angin untukmu ?" "Tidak."
"Aku beritahu, dunia ini semuanya adalah angin.
Nabi Sulaiman pun tersenyum mendengar
penjelasan semut seperti itu dan merasa takjub.
setelah itu, semut segera berlalu kepada kaumnya.

Sesampainya ia pada kaumnya,semut berkata, "Apakah kalian punya sesuatu untuk di hadiahkan kepada Nabi Allah ?" Mereka berkata, "Apa yang
pantas kita berikan kepadanya ? Demi Allah, kami
hanya mempunyai satu buah dari buah pohon bidara."

"Bagus. Berikan kepada saya," semut menyambut antusias. Kaumnya mengambil buah di maksud dan memberikan kepadanya, lalu semut itu berlalu menyeretnya dengan mulutnya. Allah SWT memerintahkan angin untuk menerbangkannya. Ia pun
terbang membelah kumpulan manusia, jin, ulama dan para Nabi yang duduk di permadani hingga kemudian sampai di hadapan Nabi Sulaiman. selanjutnya yang
di lakukan semut itu adalah meletakkan buah pohon bidara tersebut di telapak tangan Sulaiman,seraya bersyair:

Tidakkah kamu melihat kami memberi hadiah kepada Allah dari harta-NYA. walaupun Dia tidak memerlukannya, tetapi Dia menerimanya. Maka, keringkanlah lautan dan pantainya suatu waktu. Tapi kami memberi hadiah kepada yang kami cintai.
Agar dia rela kepada kami, dan gembira pemberinya Itu hanyalah datang dari yang mulia perilakunya. Jika tidak,maka tidak ada pada milik kami yang menyepadankannya.
Dan Nabi Sulaiman pun berkata, "semoga Allah swt
memberkatimu." Dengan do'a tersebut, bangsa
semut merasa sangat bersyukur dan merasa sangat kecukupan dari makhluk lainnya. (kisah ini terdapat dalam tafsir Al-Qurthubi karya Imam al- Qurthubi).
Dari kisah di atas nampak bahwa Nabi Sulaiman pun meminta nasehat kepada binatang sekelas semut, jika itu terkait kebaikan. karena itu, jangan kita menutup bathin dan pikiran kita untuk minta nasehat dari orang lain, meski anak kecil atau orang munafik sekalipun, jika memang hal itu mengandung kebaikan.

Dalam sebuah hadits di sebutkan, "Al-hikmatu dhallatul mukmin, fakhudzil hikmata walau kaana min ahlin nifaaq." Hikmah (ilmu,nasehat dsb) itu adalah barang mukmin yang hilang. maka ambillah hikmah itu meskipun dari orang munafik.

No comments:

Post a Comment